"Nah, untuk selanjutnya, apa pun yg Anda alami dalam meditasi Anda, jangan dihiraukan, jangan disenangi, jangan
ditakuti, jangan dituruti, jangan dilekati. Kalau Anda bisa menonton
secara pasif, tanpa melibatkan diri, maka semua itu akan lenyap.
Dan
Anda dapat meneruskan perjalanan Anda menyadari pikiran/aku, yg
merupakan sumber penderitaan, sampai pikiran/aku itu padam sempurna."
"kalau
Anda melihat sesuatu, Anda cuma melihat, tidak merasa senang, tidak
merasa tidak senang, tidak memikirkannya, tidak ada keinginan/harapan
apa2 berkaitan dg apa yg Anda lihat itu. Bisa dipahami?"
"Anda
pernah melamun, bukan? Nah, cepat atau lambat lamunan Anda akan
berhenti dengan sendirinya, bukan karena Anda yg membuatnya berhenti.
Apa yg menghentikan lamunan itu?" -- " karena saya sadar.." -- ""Karena
saya sadar" -- tepat sekali. Itulah sadar. Sadar itu menghentikan
lamunan Anda. Tapi sadar itu muncul dg sendirinya, bukan hasil usaha
Anda, bukan?
Nah,
itulah yg saya maksud dg sadar secara pasif. Jangan berbuat apa2; apa
pun yg muncul dalam batin, sadari saja, jangan dicampuri. Bisa
dipahami?"
"Jangan bertanya tentang padamnya pikiran. Pikiran (yg belum padam) tidak akan pernah bisa memahami padamnya pikiran.
Jadi, sadari saja pikiran yg belum padam ini.
Nanti kalau pikiran bisa padam, Anda akan tahu apa itu sebenarnya."
"Kalau
Anda berlatih menyadari gerak pikiran, Anda tidak lagi memikir2 dan
membanding2kan dg ajaran agama, filsafat, kebatinan apa pun juga.
Tetaplah pada kesadaran Anda. Jangan terseret oleh pikiran. (Ini
contohnya pikiran yg menyeret)."
Nah, pahamkah Anda bagaimana harus bersikap/bertindak?