Mengerti bahwa orang jahat ataupun orang yang berperilaku kurang ejar sebenarnya tidak berdiri sendiri. Ada orang tua yang
masih bertumbuh, ada sekolah yang belum tertata, ada pemimpin yang pelit
sekali memberi tauladan, ada pemberitaan media yang penuh kekerasan dan
permusuhan, ada iklan yang menggoda agar keinginan naik dan naik lagi,
ada lingkungan beracun, yang semuanya membuat mereka jadi jahat. Di
kedalaman pengertian yang dalam terlihat, sebagian besar orang jahat
jadi jahat lebih karena menjadi “korban” keadaan bukan aktor. Tidak ada
orang jahat yang meniatkan dirinya menjadi jahat. Sebagai contoh,
studi-studi mendalam tentang kaum fundamentalis di banyak negara
menunjukkan, kaum fundamentalis beranggapan bahwa dirinya akan diserang.
Ini adalah hasil dari lingkungan yang terlalu bersaing dan kompetitif.
Mempelajari penemuan ini, maka kemarahan - apa lagi serangan - hanya
akan memperkuat anggapan bahwa mereka benar-benar akan diserang. Sebagai
hasilnya, kehidupan kemudian bernasib seperti api yang mau dipadamkan
dengan ilalang kering.
sumber:
http://gedeprama.blogdetik.com/2013/02/22/nyanyian-jiwa/